Pemblokir Iklan Terdeteksi

Matikan adBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

translate to english
LOADING...
Website Masih Dalam Proses Pengembangan. Download Template Jika Anda Berminat.
Download

Hometown Cha-Cha-Cha

6 min read



Akhir-akhir ini, aku menonton drama Korea berjudul Hometown Cha-Cha-Cha yang baru saja tamat hari Minggu kemarin. Hometown Cha-Cha-Cha adalah drama korea berlatar pedesaan yang mengisahkan seorang laki-laki (Hong Du-shik) dan perempuan (Yoon Hye-jin) sejak awal pertemuan mereka hingga akhirnya menjadi sepasang kekasih, serta orang-orang desa yang sangat hangat dan perhatian antara satu sama lain. Dalam drama ini, banyak sekali nilai yang dapat kita ambil, mulai dari saling pengertian dan perhatiannya para warga di desa Gongjin, betapa mereka sangat rajin bergotong royong agar desa selalu bersih, saling menyayangi dan peduli satu sama lain, juga saling mendukung ketika satu dan lainnya sedang berada dalam masalah.

Sewaktu aku menonton drama ini, aku ingat kampung halamanku di Curup, Rejang Lebong. Selama 23 tahun hidupku, 17 tahun lebih kuhabiskan waktuku di kampung halaman. Kenangan yang selalu muncul di kepalaku adalah kenangan indah dan baik tentang orang-orang yang berada di sekitarku saat itu.


Seperti halnya Hong-banjang, aku memiliki seorang nenek di kampung halaman. Bedanya, kalau Gam-ri haelmoni bukanlah nenek kandung Hong banjang, sedangkan aku di kampung halaman tinggal bersama nenek kandungku satu-satunya (ibunya ibuku). Kalau diingat, banyak hal yang membuatku senang dan sedih secara bersamaan ketika aku mengingat nenekku. Senang karena hal-hal yang beliau lakukan semasa hidup adalah hal-hal yang mengundang senyum dan tawa, sedih karena sudah tidak bisa lagi menikmati hal-hal yang beliau lakukan dan berbincang langsung dengan beliau, karena beliau sudah meninggal 3 tahun lalu. Ah, jadi rindu nenek... hehehe. Nenekku adalah seorang yang sangat ceria, cerewet, suka bergurau, dan enerjik. Terkadang, beliau juga menjengkelkan karena sering mengomeliku 😆. Namun, sungguh, kalau beliau jauh, rasanya sepi sekali. Biasanya, hari-hariku dipenuhi omelannya wkwk. Tidak ada lagi tawa yang selalu membuat orang lain juga tertawa karena tawanya, dan omelannya yang beliau lontarkan untuk kebaikan anak dan cucunya.

Tanggal 18 Oktober lalu, aku dan temanku pulang ke Curup untuk mengurus suatu hal. Namun, ada kejadian tak terduga yang terjadi di rumahku di Curup, sehingga kami tidak dapat menginap di sana malam itu. Untuk tahu ceritanya, silakan baca di sini. Ketika kejadian tersebut berlangsung dengan keadaan sedang hujan deras, tetangga depan rumahku dengan sigap menawarkan bantuan untuk kami berteduh di rumahnya hingga maghrib tiba. Kami makan di sana, dan tetangga kami (Yuk Heni, Bang Goro, dan anak-anak) menyambut kami dengan hangat. Mereka juga menawarkan untuk menginap di rumah mereka saja malam itu. Tapi, karena aku sudah bilang kepada paman bahwa aku akan menginap di rumah paman, akupun mengatakan kepada Yuk Heni bahwa aku tidak bisa menginap di sana. Yuk Heni sampai mengatakan, "Nginap di sini aja, Ga. Ayuk nggak basa-basi, lho. Ini serius." Aku sangat terharu, karena sudah lama aku tidak bertemu Yuk Heni dan keluarga, tapi perlakuan mereka masih sama seperti dulu dan masih menganggapku selayaknya keluarga mereka yang sedang pulang kampung.

Sore itu, setelah tahu kejadian di rumahku, temanku menawarkan kami untuk menginap di rumahnya saja. Wakku (ayuk ibuku, ayuk adalah sebutan untuk kakak perempuan lebih tua di Bengkulu), juga menelepon dan memintaku untuk menginap di rumahnya saja. Malamnya pun kami sempatkan mampir ke rumah wakku. Ternyata, beliau sudah menyiapkan makanan dan menyambut kami dengan sukacita. Pamanku juga amat sangat baik, kami menginap di rumahnya dan anak-anaknya juga menyambut kami dengan senang hati. Aku merasa sangat terharu. Menurutku, ini adalah Hometown Cha-Cha-Cha versi hidupku sendiri. Sejauh apapun aku pergi, kampung halaman tetap yang terbaik. Tetangga, teman, dan sanak saudara yang ramah, yang selalu ada ketika kita membutuhkan bantuan, yang mendukung kegiatan kita, yang menenangkan ketika kita merasa jatuh, merupakan anugerah yang tidak ternilai harganya oleh Allah. Semua kebaikan mereka selalu kuingat, dan aku berharap semoga suatu saat Allah memberiku kesempatan untuk dapat membalas semua kebaikan mereka kepada keluargaku selama ini. Aamiin.



JANGAN LUPA BERMIMPI

DIWUJUDKAN! 😁

_________________

Author: Riga Okta

Director: Nici Jarsi

_________________

INSTAGRAM:

CATATAN AKTIVIS

Help!
Baca juga :
    Semangat berkarya mekipun hasil copy paste!

    Blogger : Cerdasin62+

    Mau donasi keh?

    Paypal
    Dana - 0887435373103
    Jika dana kalian terlalu banyak bisa beri admin sedikit banyak dana sesuka hati. klik icon panah di atas
    Apakah artikel ini bermanfaat? Silahkan klik bintang di bawah.
    Jangan lupa beri komentar.
    Komentar.

    Post a Comment

    Tinggalkan komentar sesuai topik tulisan, centang Notify me untuk mendapatkan notifikasi via email ketika komentar kamu di balas.
    Masukkan URL Gambar atau Potongan Kode, atau Quote, lalu klik tombol yang kamu inginkan untuk di-parse. Salin hasil parse lalu paste ke kolom komentar.


    image quote pre code
    CaraTech.

    Mampir Juga Ke Blogger caratech.my.id